Jumat, 25 Juli 2008

Bangka-Belitung

Letak Geografis

Kabupaten Belitung terletak antara 107°08 BT sampai 07°58 BT dan 02°30 LS sampai 03"15 LS dengari lua$ seluruhnya 229.369 Ha atau kurang lebih 2 293,69 Km2.

Pada peta Dunia Pulau Belitung dikenal dengan nama Billiton yang bergaris tengah dari timur ke barat ±79 Km dan garis tengahdan utara ke selatan ±77 Km. Dengan batas wilayah sebagi berikut

  • Sebelah Utara berbalasan dengan LautCina Selatan
  • Sebelah Timur berbalasan denganKabupaten Behlung Timur
  • Sebelah Selatan berbatasan denganLaut Jawa.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Gaspar

Kabupaten Belitung merupakan bagian dan wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang juga merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dan 98 buah pulau besar dan kecil.

Iklim

Kabupaten Belitung mempunyai iklim tropis dan basah

Rata- rata temperatur udara pada tahun 2005 bervarlasi anlara 22,60 C sampai dengan 33.10 C. dimana kelembapan udaranya bervariasi antara 63 persen sampai 96 persen dan tekanan udara antara 1014,1 Mb sampai dengan 1016,2 Mb

Topografi

Kondisi topografi Pulau Belilung pada uinunv nya bergelombang dan berbukit-bukit dimana daerah yang paling tinggi yaitu Gunung Tajam dengan kednggian ± 510 M dan permukaan laut sedangkan Keadaan tanah di Kabupaten Belilung pada umumnya didominasi oleh kwarsa dan pasir, batuan alluvial. Dan batuan granit

Geography

Belitung regency is located between 107008 to 107058 East Longitude and between 02030 to 03°15 South Latitude with the total width of area 229.369 Hectare or ± 2.293,69 Km2. In the world map Belitung Island known as Billiton which has the latitude East-West ± 79 Km and North-South ± 77 Km.

The borders of the area are :

  • Northern : South China Sea,
  • Eastern : Belitung Timur,
  • Southern : East Java,
  • Western : Caspar Strait.

Belitung is regency in the Province of Bangka Belitung Islands which is consists of 98 big and smaller islands.

Belitung Regency has two seasons, dry and rainy Season.

The average of temperature in the year of 2005 varied between 22,6o C to 33o C . The humidity of Belitung Regency varied between 83% to 96% with the pressure of air between 1014,1 to 1016,2 mb.

Topography

Generally, condition of topography in Belitung Regency is covered with folds and hills.

The highest point in Belitung Regency is the moun­tain of Gunung Tajarn with its height ± 510 M from the sea surface.

Most of the land in Be­litung Regency dominated by quartz and sand. alluvial and granite rocks.

Wilayah Administrasi

Kabupaten Belitung dengan ibukota Tanjungpandan dikepalai oleh seorang Bupati yang secara administratif dibantu oleh Sekertaris Daerah yang membawahi dua orang asisten.

Wilayah ini dibagi Menjadi 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Tanjungpandan, Kecamatan Membalong, Kecamatan Sijuk, Kecamatan Badau dan Kecamatan Selat Nasik dan mempunyai 40 buah desa dan 2 kelurahan.

Fasilitas Transportasi

Pada umumnya orang Belitung menggunakan sarana tamportasi umum seperti: mini bus dan kendaran umum lainnya. Di Tanjungpandan tersedia penyewaan mobil bagi anda yang berminat menyewa mobil untuk rnelakukan perjalanan keliling Belitung.

Bagi mereka yang senang menggunakan transportasi jalur laut, Kapal PELNI dan Jakarta secara berkala singgah di Belitung dan bagi rnereka yang datang dari Pulau Bangka bisa menggunakan jetfoil yang berlayar dan Bangka ke Belitung setiap hari.

Transportasi udara dari dan ke Pulau Belitung dilayani oleh dua maskapal penerbangan yaitu Sriwijaya Airlines dan Batavia Airlines. Maskapai penerbangan tersebut melayani rute Jakarta-Tanjungpandan dan sebaliknya setiap hari melaiui Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung.

Populasi, Agama, dan Kebudayaan

Berdasarkan sensus pada tahun 2005, jumlah penduduk Kabupaten Belitung diperkirakan berjumlah sekitar 138.610 jiwa. Belitung terdiri dari beberapa suku dan elnis yang berbeda seperti: Bugis, Jawa, Batak, keturunan Tionghoa, dsb.

Mayoritas penduduk Belitung adalah orang Melayu. Semua suku dan etnis di Belitung berbaur dengan harmonis dalam hubungan sosial dan kadangkala terjadi pembauran dalam bentuk ikatan perkawinan sehingga terjadi interaksi yang harmonis dalam hubungan kekeluargaan. Bahasa sehari-hari penduduk Belitung adalah bahasa Melayu dan bahasa Indonesia yarig digunakan dalam acara dan kegiatan yang formal. Hampir 90 % penduduk Belitung memeluk agama Islam. Agama dan kepercayaan yang lain adalah Katolik, Prolestan, Budha dan Konghucu Harmonisasi antara umat beragama bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari dan karena mayoritas penduduk Belitung memeluk agama Islam maka pengaruh budaya Islam dalam kebudayaan dan kehidupan sahari-hari terasa sangat kental.

Administration Region

Tanjungpandan is the capital cily of Belitung Regency.

The head of regency is Bupati assisted by a region secretary who is assisted by two assistants.

This region divided into 5 districts.

Those districts are Tanjungpandan, Badau, Membalong, Sijuk and Selat Nasik. Belitung Regency also has 40 Villages and 2 Wards.

Transportation Facilities

Generally Belitung people use public transports such as: mini bus and other public vehicles. In Tanjungpandan rent a car available and let you choose kind of cars you like to rent.

Sea transportation available too for people who wants to sail across to other places such as Jakarta and Bangka Island.

PELNI ships and Jetfoil pass the passengers from and to Belitung Island.

Air transportation in Belitung served by two airlines that operate everyday from Belitung to Jakarta. Batavia Air and Sriwijaya Air are the airlines that serve the route Jakarta-Belitung in HAS Hanandjoeddin Airport Belitung.

Population, Religion, and Social Culture

According to census in 2005 the population approximately 138.610 peoples. Belitung peoples consist of some different ethnic groups such as: Bugis, Javanese, Batak, Chinese, etc. The original of Belitung people is Malay. All those ethnic groups mix each other in social relationship including with the migrated ethnic and foreigners. Even inter ethnic relationship is tied up by marriage.

Daily social communication is Malay but Indonesian language (the national language) is also commonly spoken in formal use. Nearly 90 % of Belitung people are Moslems. The other religions are Chatolic, Proteslant and Buddhist. The harmony of religions can be felt in daily life and each ones are faithful to carry out the religious activity. The majority of people are Moslems, no wonder the strong Islamic influences is reflected in the society's daily life.



From : Pemda Bangka-Belitung

Tanjung Kelayang Beach

Pantai Tanjung Kelayang terletak di kecamatan Sijuk sekilar 27 Km dari Tanjungpandan ibukota Kabupaten Belitung. Tanjung Kelayang memiliki pesisir sepanjang kurang lebih 1,5 Km dengan lebar pantai ± 7 m pada saal pasang tertmggi dan ± 10 m pada saat pasang terendah. Pantai Tanjung Kelayang melipuli area seluas 60 Hektar. Tanjung Kelayang memiliki karakteristik pantai berpasir putih dan laut biru yang tenang dengan panorama pohon kelapa di sepanjang pesisirnya. Karakter pantai yang sungguh cocok unluk berenang atau berjemur diantara baluan granit yang tersusun menakjubkan. Bagi anda yang hobi fotografi. Tanjung Kelayang adalah tempat yang pas untuk memuaskan hobi anda.

Tanjung Kelayang is situated in Sijuk District, About 27 Km from Tanjungpandan the capilal city of Belitung. Tanjung Kelayang has about 1,5 Km Lenght with about 7 M Width in the highest ris­ing tide and about 10 M when the lowest tide. Tanjung Kelayang has white sandy character and fond blue sea combined with sceneries of coconut trees along the sea shore. This kind of beach is very suilabfe for swimming or sun bathing among the magnificent granite rocks. For tourists who like photography. Tanjung Kelayang is a perfect place to take photographs.

Desa Nelayan Tanjung Binga

Desa Nelayan Tanjung Binga terletak di pesisir pantai yang menghadap ke Pulau Lengkuas. Masih berada di kecamatan Sijuk, Desa Nelayan Tanjung Binga berjarak ± 20 Km dari Tanjungpandan. Bila anda adalah orang yang memiliki hobi menyelam atau menjelajah, dasa ini adalah tempat yang cocok untuk anda datangi karena disini terdapat perahu-perahu nelayan yang bisa disewa untuk anda pergi menyelam menikmati keindahan alam bawah laut atau bahkan melancong ke pulau-pulau kecil di lepas pantai.

Desa Nelayan Tanjung Binga is laid on the coast face to the Lengkuas Island, still in Sijuk District. This villege is about 20 Km from Tanjungpandan. For those who like travelling or diving, Tanjung Binga is a perfect place for you, for there you can rent a boat and diving under to see beautiful corals and fishes, or even sailing to small islands off shore.

Batu Satam (Local Souvenir)

Batu Satam adalah batu hitam berkilau khas Belitung yang termasuk jenis batuan langka dan berharga. Batu ini adalah pecahan dari meteorit yang jatuh ke Belitung pada masa lalu dan bersenyawa dengan mineral lainnya di dalam tanah hingga membentuk motif seperti lubang-lubang kecil tak beraturan di permukaannya. Batu Satam ditemukan seiring dengan kegiatan penambangan tirnah dan biasanya batu ini ditemukan secara tidak sengaja oleh para penambang. Bila anda adalah penggemar batu berharga balu Satam layak menjadi salah satu koleksi anda sebagai souvenir dari Belitung.

Satam is a kind of shiny stone which is classified as one of treasure stone. Satam was formed by meteorites that crashed Belitung in the past and then it made a chemistry with other minerals on the ground, formed worm holes pattern on its surface. Satam usually found insidently on tin mining location by the miners, if you are a collector of stones then Satam is highly recommended for you as a souvenir from Belitung

Bangka-Belitung Traditional Food

Gangan: Gangan adalah gulai ikan khas Belitung dengan bumbu kuning yang asem dan segar. Setiap restoran di Belitung menyajikan Gangan sebagai menu utama karena kekhasan dan keunikan rasanya. Bila anda pernah mencicipi Gangan anda akan segera mengetahui mengapa masakan yang eksotls ini begitu digemari oleh orang Belitung dan tamu dari luar Belitung yang pernah mencicipinya.

Gangan: Gangan is a traditional fish soup with sour and fresh yellow spices. Every restaurants in Belitung serve Gangan as their main course for its unique kind of taste. Once you taste Gangan you would know why this exotic cuisine so much delighted by Belitung people and the guests who once tasted it.

Kerupuk dan Getas: Kerupuk dan Getas terbuat dan bahan ikan atau udang yang diproses secara tradisional. Sangat mengundang selera bila djsajikan dengan sambal khas Belitung sebagai teman nasi. Anda bisa membeli kerupuk dan getas di setiap toko oleh-oleh yang ada di Tanjungpandan.

Kerupuk and Getas: Kerupuk and Getas made from fish and processed traditionally. Its so much delighted when its served with traditional sauce and cooked riee. You can buy Kerupuk and Gelas in every souvenirs shops in Tanjungpandan.

Sambal Lingkong: Sambal Lingkong adalah makanan sejenis abon yang terbuat dan ikan dan parutan buah kelapa. Rasanya sangat khas dan menggugah selera apalagi bila disantap dengan ketupat yang masih hangat. Sambal Lingkong bisa anda peroleh di loko oleh-oleh di Tanjungpandan.

Sambal Lingkong: Sambal Lingkong is a processed food from fish and coconut. Its typical taste so delighted when it served with warm Ketupat. Sambal Lingkong can be bought in souvenirs shops in Tanjungpandan.

Rusip: Rusip adalah makanan olahan dari ikan dan diproses sedemikian rupa seperti Tauco sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang khas, sangal nikmat bila dijadikan teman nasi yang masih hangat. Rusip banyak dijual di loko oleh-oleh dan biasanya sudah dalam benluk kemasan yang menarik.

Rusip: Rusip is processed from fish and fermented like Tauco so it produces a typical taste. Rusip is delighted when its serves with warm cooked nee. Rusip sold in a charming package at souvenirs shop in Tanjungpstidan.

Mie Rebus Belitung: Mie Rebus Belitung tak ada duanya, anda akan segera percaya setelah mencicipinya. Mie Rebus Belitung disajikan dengan kuah kari udang khas Belitung dan kerupuk. Masakan ini sarigat khas dan anda tidak akan menemuinya di restoran-restoran di Tanjungpandan apalagi di luar Belitung, tapi bila anda penasaran ingin mencoba banyak warung-warung di setiap tempat di Belitung yang menyediakan menu khas ini.

Mie Rebus Belitung: No noodles like Mie Rebus Belitung. you will know as soon as you taste it. Mie Rebus Belitung served with traditional shrimp soup and chips. You would not find this noodle in any restaurants in Tanjung­pandan. But if you are curious to know its taste, you can find it every where in small food counters around Belitung.

Nirok Nanggok (Traditional Culture)

Nirok Nargok adalah budaya orang Belitung di daerah pedesaan yang dilaksanakan pada musim kemarau panjang, pada saat sungai-sungai dan rawa menjadi kering. Nirok Nanggok adalah kegiatan mencari ikan dengan menggunakan Tirok (sejenis tombak bermata besi runcing) dan Tanggok (sejenis jala kecil dengan gagang dari kayu). Kegiatan ini biasanya dilakukan beramai-ramai oleh satu kampung dipimpin oleh seorang dukun kampong yang memimpin jalannya acara.

Nirok Nanggok is a traditional culture of Belitung people especially in the rural district. This ceremony held in dry season when rivers and swamps dried. Nirok Nanggok is a festival to catch fish in dried rivers and swamps using Tirok (a sharp thin harpoon) and Tanggok (fish catcher tool). Nirok Nanggok held by all people in a village and ruled by a Dukun Kampong

Tanjung Kiras Beach

Pantai Tanjung Kiras berjarak sekitar 70 Km dan Kota Tanjungpandan. Pantai ini terletak di Desa Padang Kandis Kecamatan Membalong. Pantai ini memiliki pan­orama menawan yang merupakan perpaduan antara bukit, pantai berbatu dan pulau-pulau kecil yang terlihat jelas dari bibir pantai. Keunikan Pantai Tanjung Kiras ini adalah suasananya yang masih sangat alami sehingga akan sangat menarik bila dikunjungi oleh wisatawan yang rnenyenangi panorama alam yang masih asri dan natural. Pantai Tanjung Kiras memiliki fasilitas shelter dan kafetaria. Pantai ini ramai dikunjungi oleh wisatawan tokal terutama pada hari minggu ataupun pada hari libur.

Tanjung Kiras Beach. Its about ± 70 from south of Tanjungpandan. This beach is in Padang Kandis Village Membalong District. This beach has beautiful sceneries which is a mixture of a hill, granites coast and small islands looked white and clear from the coast of the beach. The unique of Tanjung Kiras beach is its very natural atmos­phere which is very attractive for tourists that have fond­ness of natural sceneries. It has shelters and cafeteria. This beach is highly visited by many local tourists in Sun­days or holidays.

Maras Taun (Local Tradition)

Maras Taun diadakan setahun sekali oleh masyarakat Belitung sebagai wujud rasa syukur setelah melewati musim panen padi. Ritual utama dalam upacara Maras Taun adalah: Doa awal, tari sepen dan doa akhir atau penutup. Dalam Festival ini kita bisa menyaksikan kesenian tradisional khas Belitung seperti. Tari Sepen, Nutok Lesong Panjang atau Ngemping (membuat em ping dengan cara memukul beras di sebuah lesung dari kayu), Dalam festival Maras Taun banyak pemuda pemudi bertemu dan seringkali Maras Taun dijadikan sebagai ajang mencari jodoh bagi mereka yang belum menikah.

Maras Taun, held annually by Betilung agricutlure people in order to thank God for their success of rice harvest. The main ritu­als in Maras Taun Ceremony are: Prelude Prayer, Sepen Dance and Closing prayer, in Maras Taun Festival we can see tradi­tional performances of Betitung such as: Sepen Dance, Nutok Lesong Panjang or Ngemping (making 'emping betar' ricechips by hitting rice in 'Lesong' a long and hollow wooden instruments), in Maras Taun Festi­val young people meet each other and some­times they become close and get marned after knowing each other along the festival.

Buang Jong (Local Tradition)

Upacara tradisional Buang Jong adalah upacara ritual suci dari suku Sawang suku asli dari pulau Belitung. Upacara diselenggarakan di tepi pantai dengan cara menghanyutkan sebuah kapal kecil yang dihiasi dengan daun kelapa dan beberapa rnacam bahan persembahan didalamnya. Tradisi ini biasanya dilaksanakan antara bulan Agustus sampai November oleh suku Sawang untuk memperoleh keselamatan disaat mereka berlayar di laut.

Traditional ceremony of Buang Jong is a sacred ritual ceremony of Sawang Tribe the aborigin of Belitung Island. This ceremony is held in the coast by releasing a small ship decorated with coconut leafs and kinds of offerings inside it to the sea. This tradition held anually about August or November by Sawang Tribe to pray for safety while they earn they living at the sea.

Lesong Panjang (Musical Tradition)

Lesong Panjang adalah nama dan alat dan permainan itu sendiri. Biasa dimainkan pada saat musim panen padi tiba, Alat utamanya adalah sebuah lesung terbuat dan kayu pilihan yang bersuara keras dan jernih. Panjang lesong bervariasi dari satu hingga 1,5 m dengan diameter 25 cm hingga 30 cm. Alat untuk memukul lesung dmamakan Alu dan panjang bervariasi dari 75 cm hingga 120 Cm dengar diameter 4 cm hingga 6 cm. Lesung dibuat dalam berbagai model dan ukuran sesuai dengan selera pemain.

Lesong Panjang is both Site name of a game and that instruments. Lesong Panjang usually played it harvest terms of rice. The main instrument of Lesong Panjang made from selected woods which have loud and clear sound. The length of Lesong varied from 1 to 15 Meters with diameters 25 cm to 30 cm. Hitting instruments of Lesong Panjang is called Alu with its length varied between 75 cm until 120 cm with diameters 4 cm until 6 cm. Lesong made in varied models according to player's custom.

Beripat Beregong (Traditional Game)

Beripat Beregong adalah salah satu permainan yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat Belitung. Beripat Beregong dimainkan oleh dua orang pria yang saling memukul punggung masing-masing dengan menggunakan sebuah rotan khusus. Permainan ini diiringi oleh alat musik tradisional seperti: gong, tawak, kelinang dan serunai. Di masa lalu orang Belitung menjadikan permainan Beripat Beregong sebagai ajang untuk mengukur keberanian para pendekar, tetapi sekarang permainan ini dimainkan sebagai hiburan dalam festival tradisional seperti Maras Taun dan Selamat Kampong

Beripat Beregong , one of favourite traditional game that still exists until nowadays among Belitung Village. This game played by two men figftting with hitting each other's back with rotan and illustrated by traditional music instruments such as: gong, tawak, kelinang and serunai. This game was a test of braveness among Belitung knights in the past but nowadays it just showed as an entertaining game in traditional festivals like Maras Taun and another celebration.

Dul Muluk (Traditional Theater)

Dul Muluk adalah kesenian tradisiopal Belitung yang berasal dari Kecamatan Membalong. Dul Muluk menyerupai drama tradisional dalam bahasa asli Belitung yang membawakan cerita-cerita rakyat satempat diiringi dengan musik tradisional.

Dul Muluk is a typical traditional theater of Belitung. Originally comes from Membalong District. Dul Mutuk played in ancient Behiung language and its story taken from Belitungs old folks. Dul Mutuk played with Belitung traditional music.

Local Heritage

Begubang

Adalah kesenian khas Belitung yang dibawakan dua atau tiga orang yang memukul gendang sambil melantunkan pantun atau nasihat yang saling berkaitan. Penonton biasanya memasukkan uang logam atau gubang ke dalam lempat yang disediakan sehingga kesenian ini disebut Begubang.

Campak Darat

Adalah tarian pergaulan muda-mudi Belitung yang dilakukan berpasang-pasangan pria dan wanita sambil berbalas pantun. Para penari pria yang kalah akan memberikan sejumlah uang kepada sang wanita. Campak diiringi alat musik seperti biota (plul), gen­dang dan gong

Campak Laut

Adalah tarian suka cita masyarakat suku Sawang, dilakukan berpasang-pasangan baik tua maupun muda. Tarian ini diiringi nyanyian dari alat musik gen­dang, prul dan gong.

Begubang

Is a traditional performance of Belitung performed by two or three persons who beat Gendang (wooden drums) while singing traditional poets. The audience give coins into a special box or “Gubang” so it is called Begubang.

Campak Darat

Is a youth dance of Belitung performed by several couples of youth singing traditional poets. The man who tost in singing "Pantun" will give some money to the woman dancer. Campak illustrated by traditional instruments such as: Gong, Violin and Gendang.

Campak Laut

Is a happiness dance of Suku Sawang. Campak performed by youth and older couples. This dance illustrated by traditional instruments such as. Gong, Violin, and Gendang

Betiong and Begambus (Traditional Music Performence)

Betiong dan begambus merupakan jenis-jenis musik tradisional yang sering ditampilkan dalam berbagai acara kesenian rakyat di Belitung. Syair yang dinyanyikan biasa berisi petuah-petuah yang dibawakan oleh seorang penyanyi ataupun secara berbalas pantun dalam bahasa Belitung. Alat musik pengiringnya berupa biola, gitar, gong dan gendang. Acara betiong bisa berlangsung semalam suntuk. Selain beliong dan gambus, dikenal pula musik stambul yang mirip dengan musik keroncong. Salah satu kelompok musik stambul yang dikenal adalah Stambul Fajar yang berasal dari Kecamatan Selat Nasik.

Betiong and begambus are native mu­sics from Belitung that often performs in festivals. The rhymes contains words of wisdom, by one or more singer with violin, guitar, gong or percussion as the instru­ments. Betiong could performs all night until dawn. The other kind of traditional music from Belitung is stambul, which instruments and rythm sounds like keroncong. Stambut Fajar from Selat Nasik is the famous group of stambul.

Teluk Gembira Beach

Pantai Teluk Gembira terletak tidak jauh dari Desa Padang Kandis Kecamatan Membalong sekitar 65 km dan Kola Tanjungpandan. Pantai Teluk Gembira terletak di pesisir yang berhadapan langsung dengan Pulau Seliu yang terlihat jelas dari tepi pantai. Pantai ini memiliki panorama yang indah perpaduan dari bebatuan dan pasir putih serta laut lepas yang biru dihiasi oleh pulau-pulau kecil. Di pantai ini terdapat dermaga penyeberangan yang disinggahi setiap hari oleh perahu yang membawa orang yang mau menyeberang ke Pulau Seliu. Selain itu terdapat fasilitas musholla dan shelter.

Teluk Gembira Beach is located not too far from Padang Kandis Village Membalong District, ±65 km from Tanjungpandan. Pantai Teluk Gembira situated in the coast of Belitung Island face to Seliu Island. From this beach we can see Seliu Island clearly. Pantai Teluk Gembira has a very charming panorama which is a combination of granite rocks, white sands and blue sea decorated by small islands. In this beach there is a small harbor where boats take people who want to across to Seliu Island. This beach has shelter and musholla facilities.

Kampung Bali Giri Jati

Kampung Bali Giri Jati

Kampung Bali Giri Jati terletak di Kecamatan Sijuk sekilar 27 Km dan Tanjungpandan. Kampung Bali adalah permukiman transmigran asal Bali yang telah tinggal menetep di Belitung dan masih mempertahankan budaya dan identitasnya sebagai orang Bali walupun mereka juga telah membaur dengan baik dengar masyarakat Belitung lainnya. Mata pecarian masyarakat kampung Bali mayoritas sebagai petani atau berkebun lada. Walaupun ada juga yang telah beralih menjadi penambang timah. Di kampung Bali kita bisa menyaksikan kesenian khas Bali seperti Tari Barong dan bangunan khas Bali seperli Pura dan ukiran-ukiran khas Bali. Setiap perayaan hari besar umat Hindu masyarakat kampung Bali biasanya melaksanakan upacara-upacara adat di Pura dan memakai pakaian adat khas Bali.

Kampung Bali Giri Jati is located in Sijuk village. Sijuk District about 27 Km from Tanjungpandan. Kampung Bali is a village of Balinese transmigrant in Belitung who still carry on their identity and culture as Balinese though they have well assimilated with Belitung local people. The people of Kampung Bali earn their living as pepper farmer or tra­ditional tin miner, In Kampung Bali we can see Balinese traditional performance such as Tari Barong and Balinese traditional sculptures. People of Kampung Bali held religius ceremonies in pura and they also wear traditional costumes of Bali.

Tionghoa Tradition in Belitung

Sembahyang Kubur

Sembahyang Kubur adalah tradisi masyarakal keturunan Tionghoa di Belitung untuk bersembahyang di makam keluarga, pada musim sembanyang kubur ini biasanya banyak orang Tionghoa Belitung di perantauan yang pulang ke Belitung unluk melaksanakan tradisi ini,

Imlek

Adalah parayaan hari tahun baru Cina, yang dirayakan oleh warqa kelurunan Tionghoa di Belitung dengan berkumpul bersama keluarga dan menikmati makanan dan kue-kue khas Imlek.

Sembahyang Rebut

Sembahyang rebut diadakan setahun sekali sebagai simbol perang manusia terhadap sifat-sifat buruk seperli: ketamakan, kemiskinan, dan sekaligus sebagai doa untuk memperoleh kesejahteraan pada tahun yang akan datang. Sembahyang rebut ditandai dengan acara pembakaran patung "antu gede” dan pembagian barang-barang serta sembako.

Sembahyang Kubur

Sembahyang Kubur is a tradition of Tionghoa in Belitung to have a prayer in their ancestors grave once a year. Usually many of them come back to Belitung from all around Indonesia and even from abroad to carry on this tradition.

Imlek

Is a celebration day of Chinesse new year, usu­ally Tionghoa people in Belitung celebrate Imlek togeher with their family while enjoying cakes and typical Chinesse cuisine.

Sembahyang Rebut

Sembahyang Rebut held anually as a symbol of human struggle trough their own badness and bad luck like poverty and misery, in tne other side it is also a prayer to get more luckiness and wealthness for the next year. Sembahyang Rebut symbolized with the burning of "antu gede" and giving goods and foods to those who need.

Museum Pemda Belitung

Lokasi Museum ini terletak di Jalan Melati tidak jauh dari pusat kola Tanjungpandan. Museum yang semula benama Museum Geologi ini dibangun atas prakarsa DR Osberger seorang ahli geologi berkebangsaan Belgia tahun 1963 pada saat beliau masih bertugas di unit Penambangan Timah Belitung. Mula-mula museum ini khusus menyimpan berbagai jenis bebatuan serta maket-maket yang menggambarkan sejarah perjalanan eksplorasi penambangan timah baik yang dikerjakan secara traditional sampai dengan mengunakan perangkat modern. Dalam perkembangnya kemudian difungsikan juga sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Pulau Belitung yaitu berupa senjata perang, tembikar, perabot rumah tangga dll. Di bagian belakang museum terdapal kebun binatang mini yang menyimpan beraneka ragam satwa khas Belilung seperti kancil, rusa, buaya, siamang dsb.

Museum Pemda Belitung is located on Jalan Melati not too far from the heart of Tanjungpandan city Before named Museum Pemda Belitung, it was Geologi Museum, it was built in 1963 for the effort of Dr Osberger. He was a Belgian and a Geologist who worked in Belitung Tin Mining. In the beginning this Museum is a special place to store various kinds of stones and the mini scales of tin mine and dredger. That mini scale models describe the exploration of tin mining procession with its mining methods from the period of traditional mining process until the period of modern mining. During its next development Museum Pemda Belitung is atso used for keeping the historical remnants as the inheritance of kingdoms which had once existed in Belitung. These ancients goods, such as : weapons, porcelains, house dishes, furnitures etc. At the back yard of Museum Pemda Belitung there is a mini zoo. This zoo is inhabited by specific species of Belitung, such as: mouse deer (kancil), deer, crocodile, siamang etc.

Panyaeran Beach

Pantai Penyaeran terlelak di Desa Sijuk Kecamatan Sijuk, berjarak sekitar 34 Km dari Kota Tanjungpandan. Pantai ini memiliki ciri khas pasir putih dan garis paniai yang landai dan panjang. Karakteristik pantai yang landai dengan lebar sekitar 15 M disaat air surut membuat Pantai Penyaeran sangat cocok untuk kegialan berjemur, mencari kulit kerang atau sekedar jalan-jalan di bibir pantai sambil menanti sunset tiba. Di Pantai Penyaeran anda bisa menikmati panorama bebatuan dan juga kegiatan nelayan yang menambatkan perahunya di muara sungai di dekat pantai. Jangan lupa membawa bekal bila anda berkunjung karena belum ada fasililas khusus untuk wisatawan di Pantai Penyaeran ini.

Panyaeran Beach is located in Sijuk Village about 28 Km from Tanjungpandan, still in Sijuk District Penyaeran Beach has white sandy typical with a flat and long sea shore so this beach is suitable for sun bathing. seeking clamshells, or even walking around while watting for sunset. In Penyaeran Beach you can enjoy seeing granites panoramic view and also watching activity of fishermen who dock their boats in the mouth of a river nearby the beach. Do not effort to forget bring some food when you visit Penyaeran Beach for this beach is not facilitated with tourist's facilities yet.

Tanjung Tinggi Beach

Terlelak tidak jauh dan Pantai Tanjung Kelayang, terdapat Pantai Tanjung Tinggi yang juga masih terletak di Kecamatan Sijuk, berjarak sekitar 31 Km dari Tanjungpandan dan 8 Km dari Sijuk meliputi area seluas kurang lebih 80 Hektar dan bisa ditempuh dari Tanjungpandan dalam waklu 45 Menit. Pantainya memiliki pasir yang putih bersih dihiasi oleh susunan bebatuan granit setinggi 15 m di tepian dan di lepas pantai. Lebar pantai 5 M pada saat pasang tertinggi dan 3 Meter pada saat pasang terendah dengan panjang bibir pantai sekitar 1 Km. Kawasan Tanjung Tiggi sangat cocok unluk berjemur, memancing, menyelam, berenang, bemain jet ski atau bahkan bermain di atas pasir di tepian pantai

Not too far from Tanjung Kelayang Beach, Tanjung Tinggi Beach is still located in Sijuk District with its width ± 80 Hectare. This beach lays ± 31 Km from Tanjungpandan and 8 Km from Sijuk District. Tanjung Tinggi can he reached both by car or motorcycle from Tanjungpandan in 45 minutes. This beach has pure white sands decorated by amazing 15 M height granites at sea shore and oft shore. The width of sea shore in the highest tide is 5 M and 8 M in the lowest tide with 1 Km length see shore. The resort of Tanjung Tinggi is very stutable for sun bathing, fishing, diving, swimming, playing jet ski or even playing sands at the sea shore.

Lengkuas Island

Pulau Lengkuas merupakan sebuah pulau yang berdekatan dengan obyek wisata Pantai Tanjung Kelayang. Jarak tempuh dari Pantai Tanjung Kelayang menuju pulau tersebut dengan perahu mesin memakan waktu 30 menit. Obyek wisata ini berada di Kecamatan Sijuk. Dalam perjalanan menuju ke pulau tersebut anda akan menikmati panorama perairan yang menakjubkan berupa taman laut, pulau-pulau kecil serta sembulan bebatuan besar dan kecil berada diatas permukaan air laut yang tenang. Di sebelah timur Pulau Lengkuas terdapat Pulau Batu Malang Gede. Selain menyajikan pesona alam pulau ini juga ideal untuk olahraga meyelam memancing dan juga penelitian.

Pulau ini terkenal dengan mercusuar yang masih berdiri, dibangun pada tahun 1382 oleh pemerintah Kolonial Belanda. Sampai saat ini mercusuar tersebut masih berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalu lintas kapal melewati atau keluar masuk Pulau Belitung.

Lengkuas Island is an island off shore of Tanjung Kelayang Beach. It takes about 30 minutes from Kelayang Beach to Lengkuas island by boat. This island is situated in Sijuk District. During the trip to Lengkuas Island we will enjoy very beautiful sceneries of under sea garden with its inhab­itants like various kinds of colorful fishes swim around coral reefs. We can also see bigger and smaller rocks under the sea water. At the east side of Lengkuas Island we can find Batu Malang Gede Island. This island has very charming sceneries and it is suitable for diving, fishing and science research.

Lengkuas Island is well known for its old lighthouse which was built in 1882 by the Holland Colony Government. Until nowadays that lighthouse is still operated for guiding ships that pass on the sea near Belitung island

Rabu, 23 Juli 2008

Pulau Burung

Pulau Burung masih lerletak di lepas Pantai Tanjung Binga Kecamatan Sijuk. Di pulau ini terdapat bongkahan bebatuan di bibir pantai yang rnenyerupai paruh seekor burung sehingga pulau mi dinamakan Pulau Burung oleh penduduk setempat. Anda bisa berkunjung dengan rnenyewa perahu di Tanjung Binga.

Pulau Burung is still situated off-shore Tanjung Binga Sijuk District. In this island you can see a formation stone shaped like a bird's head at the sea shore. You can go to Pulau Burung with a rental boat from Tanjung Binga.

Bukit Berahu Resort

Bukit Berahu adalah resort yang berlokasi di Desa Tanjung Binga berdekatan dengan kampung nelayan Tanjung Binga sekitar 18 Km dari Tanjungpandan. Bukit Berahu dilengkapi dengan kolam renang cottage dan restoran yang dibangun diatas sebuah bukit kecil di tepi laut. Dari titik tertinggi di restoran Bukit Berahu kita bisa menyaksikan panorama yarrg menarik ke arah pesisir pantai Tanjung Binga. Cottage Bukit Berahu terletak di lepian pantai dan menghadap langsung ke laut lepas. Bangunan collage Sukit Berahu dirancang dari kayu dengan gaya khas tradisional Belitung. Anda akan menuruni tangga menurun yang lumayan terjal untuk mencapai cottage dilepi pantai. Anda akan sangat menikmati pemandangan pasir putih yang dihiasi bebatuan granit sambil menyaksikan perahu nelayan yang melintas pada saat matahari tenggelam.

Bukit Berahu is a resort that locates in Tanjung Binga. about 18 Km from Tanjungpandan. Besides the fisherman village above ahill called ‘Berahu’. It's completed with swimming pool, cottages, and restaurant that uniquely built upon a split-levels ground. From the restaurant on the highest level, we can see the beautiful view around the area widely such as fishermen village, white sandy beach, coral reefs, fishermen activities and held informal meeting with many table for dinner. On the second floor we can feel the different atmosphere. Fresh water in the swimming pool is the right place for sport and recreation. Cot­tages locate on the lowest ground of the whole area, right in front of the shore. It designs tike a traditional wooden stage-house. People will enjoy the white sandy beach decorated by granites, where sun goes down and fishermen's boats passing by dawn.

Tanjung Pendam Beach

Pantai Tanjung Pendam berada di Kecamatan Tanjungpandan, dari pusat kota Tanjungpandan sejauh 0 km. Bagi wisatawan yang menginap di Kota Tanjungpandan akan sangat mudah menempuhnya dengan berjalan santai menikmati suasana kola Tanjungpandan tak terasa sudab sampai ketujuan. Menjelang senja kita dapal menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yaitu tatkala matahari kembali ke paraduannya dimana terlihat sinarnya berwarna beraneka ragam.

Tanjung Pendam Beach is situated in Tanjungpandan District. This bench is about 0 km from the center of Tunjungpandan city.
For tourist who stay. it is so nice to go to Tanjung Pendam Beach on foot and plesaures by the sceneries of Tanjungpandan city. In the evening we can see beautiful Sunsets and its colorful panorama from Tanjung Pendam coast. Many tourits coming there every day in Tanjung Pendam Beach.

Senin, 14 Juli 2008

Bangka Belitung | Indonesia

Desa Nelayan Tanjung | Bangka Belitung | Indonesia


Desa Nelayan Tanjung Binga terletak di pesisir pantai yang menghadap ke Pulau Lengkuas. Masih berada di kecamatan Sijuk, Desa Nelayan Tanjung Binga berjarak ± 20 Km dari Tanjungpandan. Bila anda adalah orang yang memiliki hobi menyelam atau menjelajah, dasa ini adalah tempat yang cocok untuk anda datangi karena disini terdapat perahu-perahu nelayan yang bisa disewa untuk anda pergi menyelam menikmati keindahan alam bawah laut atau bahkan melancong ke pulau-pulau kecil di lepas pantai.


Desa Nelayan Tanjung Binga is laid on the coast faceto the Lengkuas Island, still in Sijuk District. This villege is about 20 Km from Tanjungpandan. For those who like travelling or diving, Tanjung Binga is a perfect place for you, for there you can rent a boat and diving underto see beautiful corals and fishes, or even sailingto small islands off shore.

My Bangka Belitung

Bangka-Belitung Islands is a province of Indonesia, which includes two main islands, Bangka and Belitung, and several smaller ones that lie from the east of Sumatra to the northeast of South Sumatra province. The Bangka Strait separates Sumatra and Bangka, and the Gaspar Strait separates Bangka and Belitung. The South China Sea is to the north, the Java Sea is to the south, and Borneo to the east is separated from Belitung by the Karimata Strait.


The province was formerly part of South Sumatra, but became a separate province along with Banten and Gorontalo in 2000. In 2004 its population was 1,012,655. The capital is Pangkal Pinang.


These islands have significant mining (the largest producers of tin in Indonesia). They also produce white pepper CPO etc.


Bangka Belitung also has many beaches and smaller islands which have attracted tourists from around the world. The famous beaches are Matras beach, Parai beach, Tanjung Pesona beach, Batu Bedaun beach, Remodong beach, Pasir Padi Beach, Tanjung Kelian Beach, Rebo beach, Telok Uber Beach and many others.


From: Wikipedia

Kamis, 10 Juli 2008

Post2Blog

Teman, saya sedang mencoba belajar input materi blog dengan software Post2Blog.